Wednesday, August 05, 2009

Dedaun



Bagai dedaun
tika dipuncak dahan
melambai meninggi diri

Bila jatuh ke bumi
tiada siapa yang peduli

8 comments:

mamai said...

aku tak berani nak berjanji

Masy said...

:)

ONE ZABA said...

kalau daun terup lain pulak ceritanya...

ZULKIFLI BIN MOHAMED said...

Salam Noorlara,

"tajam pengertiannya, dan tinggi nilai moralnya".

zedmagel said...

Salam Noorlara,

Biar pun puisi pendek, tapi panjang maksudnya.

Sya selalu mengutip daun yang menarik dan indah sebagai simpanan.

chekdenoor said...

daun tu leh jadi humus...jadi baja untuk tumbuhan lagi.....berguna gak...heheheheheh

Semut Api said...

Salam..

kalau dedaun masa yg berguguran...tinggal sejarah la...

Lee said...

Hello Noorlara,

Dari mana punai melayang?
Dari paya turun ke padi.
Dari mana datang sayang?
Dari mata turun ke hati.

Dulang emas dulang kaca,
Hiasan istana tuan puteri,
Biar buruk wajah di mata,
Asal pandai mengambil hati.

You have a nice day and keep a song in your heart, Lee.